STANDARISASI BAHAN TEKNIK LOGAM
1. Pendahuluan
Standarisasi berlaku
untuk semua bidang, baik itu bidang produksi maupun jasa. Dalam dunia teknik
standarisasi merupakan suatu tuntutan dan keharusan. Standarisasi memberikan
jaminan pada masyarakat memperoleh barang atau jasa sesuai dengan kriteriayang
diinginkan.. Dengan adanya standar mempermudah dalam berkomunikasi, dan mendapatkan
jasa, barang sesuai dengan persyaratan yang diajukan. Standarisasi Material adalah
aturan yang dilakukan oleh asosiasi, institusi suatu Negara produsen material
yang meliputi pengaturan, cara penulisan, pengelompokan, pengklasifikasian,
penserian suatu material. Dengan adanya
standarisasi material kalangan teknologi, industry dan masyarakat memperoleh
pemahaman dan persepsi yang sama tentang suatu material. Adanya standar yang
jelas, semua kalangan akan memperoleh atau mendapatkan jaminan yang sesuai
tentang material. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman, atau salah mengartikan
tentang material yang disepakati.Dikalangan dunia teknik ada beberapa standar
yang berlaku tentang material logam. Standar ini lahir dari Negara-negara yang
memiliki industry kuat seperti Amerika, Inggris, Jerman, Belanda dan Jepang.
Berikut beberapa standar yang berlaku untuk material logam.
· ASTM (American Sytem for Testing Material)
· AISI (American Iron and Steel
Institute)
· UNS (Unifield Numbering System)
· AA (Aluminum Association)
· SAE (Society Automotive Engineering)
· DIN (Deutsches Institut fur Normung)
· JIS (Japanese Industrial Standard)
2. Contoh Penulisan Standarisasi Baja Karbon menurut AISI - SAE
Standarisasi baja karbon
digunakan untuk menggolongkan baja
karbon berdasarkan komposisi
kimia, penetapan standarisasi baja
karbon menurut American Iron and Steel Institut (AISI) dan Society of
Automotive Enginers (SAE) mempergunakan nomor atau angka dan huruf.Adapun cara
yang ditentukan AISI dan SAE dalam menetapkan
standarisasi baja karbon sebagai berikut:
a. Sistem Angka
(1) Angka pertama
menunjukkan jenis – jenis baja karbon dan paduannya, contoh :
· Angka 1 untuk baja karbon 1xxx
· Angka 2 untuk baja karbon dengan paduan nikel 2xxx
· Angka 3 untuk baja karbon dengan paduan nikel dan chrom 3xxx
· Angka 4 untuk baja karbon dengan paduan molybdenum 4xxx
Jenis dan prosentase
campuran menurut AISI – SAE yaitu :
Baja karbon :
1. Baja karbon tidak mengandung sulfur (S) 10 xx
2. Baja karbon mengandung S (free machining) 11xx
3. Baja karbon mengandung S dan P 12xx
Baja paduan rendah :
1. Baja mangan (1,75 Mn) 13xx
2. Baja nikel :
· 3,50 Ni 23xx
· 5,00 Ni 25xx
3. Baja nikel – chrom :
· 1,25 Ni; 0,65 Cr 31xx
· 3,50 Ni; 1,55 Cr 33xx
4. Baja molybden (0,25 Mo) 40xx
5. Baja chorm molyben
(0,50 – 0,85 Cr ;0,12 –
0,20 Mo) 41xx
6. Baja nikel molyben
· 1,55 – 1,80, 0,20 – 0,25 Mo 46xx
· 3,50 Ni, 0,25 Mo 48xx
7. Baja chrom nikel molyben
· 1,80 Ni; 0,50; 0,80 Cr; 0,25 Mo 43xx
· 1,05 Ni; 0,45 Cr; 0,20 Mo 47xx
· 0,55 Ni; 0,50; -0,65 Cr;
0,20 Mo 86xx
· 0,55 Ni; 0,50 Cr; 0,25 Mo
87xx
· 3,25 Ni; 1,20 Cr; 0,12 Mo 93xx
· 1,00 Ni; 0,80 Cr; 0,25 98xx
8. Baja
chrom :
- 0,28 – 0,40 Cr 50xx
- 0,80; 0,90; 0,95; 1,00 – 1,50 Cr 51xx
9. Baja chrom karbon
(0,50; 1,00 – 1,45 Cr – 1,00 c) 5xxxx
10. Baja chrom vanadium
(0,80;
0,95 Cr; 0,10; 1,15 Va) 61xx
11. Baja mangan silicon
(0,85 Mn;
2,00 Si)
10.Baja
tahan karat dan tahan panas
1. Baja chrom, nikel, mangan (austenitic) 2xx
2. Baja chrom, nikel (austenitic) 3xx
3. Baja chrom (martensitic) 4xx
4. Baja chrom rendah 5xx
(2) Angka
kedua menunjukkan prosen campuran
baja yangmendekati, misal : AISI dan SAE
23xx adalah menunjukkan baja karbon paduan nikel dengan campuran nikel kira
–kira 3 %.
(3) Dua
angka terakhir menunjukkan jumlah prosen karbon yang mendekati. Contoh
pembacaan:
- AISI –
SAE 1095 adalah baja karbon dengan kandungan karbon sebesar 0,95%
- AISI
– SAE 3395
adalah baja karbon dengan paduan nikel
- chrom, dengan campuran nikel kira – kira 3,5 %, chrom kira-kira 1,55%
dan kandungan karbon sebesar 0,95 %.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar